Tuesday, April 30, 2013

Ikutan Berbagi Sepatu Anak Kita Yukkkk...


Little Step
Selamat Malam temen-temen…
Saya baru saja balik dari UGD ketika saya menulis artikel ini. Tadi pas lagi tiduran di bed UGD akibat kholik perut yang tak tertahankan,… pikiran saya justru melayang ke anak-anak yang kebetulan beberapa hari lalu saya temui di jalan, dan sampai saat ini sangat melekat di kepala saya…
Namanya Ucok… Well, katakanlah demikian, secara saya gak pernah sempat menanyakan namanya. Saya menemukan anak ini di perempatan dekat rumah saya… Kulitnya coklat kehitaman, dan baju seragamnya lusuh…
Berhubung macet, saya jadi punya banyak waktu untuk memperhatikan dengan detail penampilan anak ini…
Dia sama seperti anak lain, tidak ada yang menarik, kecuali rambutnya yang acak tidak disisir. Saya ngebayangin dia tadi sebelum berangkat sekolah di uyek2 dengan handuk oleh Ibunya…
Hihihihi… Membayangkan itu, saya langsung tersenyum.
Sesaat sebelum mobil saya bergerak lagi, mata saya tiba2 tertuju pada langkah kakinya yang aneh… OMG… Tadinya kupikir ada yang salah dengan kakinya…
Ternyata sepatunya!
Tapak sepatu kanannya sudah mengaga seperti buaya lapar, jadi supaya bisa berjalan, kaki kanannya harus diseret.. Otherwise, sol sepatunya akan terlipat kebelakang dan terinjak dan jari2 kakinya akan menyentuh tanah…
Ya Tuhaaaannnn… :’( :’( :’(
Berapa banyak anak-anak yang seperti Ucok ini di Indonesia..
Sementara anak-anak kita dirumah, kadang sampai punya 3-4 sepatu… Ampe bosen ganti-ganti nya… belum rusak aja, udah beli yang baru,… entah krn bosan, atau krn ketemu model baru.
Pengen banget nolongin anak-anak yang begini… tapi klo ngasih sepatu anak-anak saya doang, ya paling juga bisa bantu satu dua anak… Padahal diluar sana buanyak banget anak-anak yang tidak seberuntung anak kita.
Gak usah jauh-jauh deh, agak susah klo kita nyari satu satu anak mana yang butuh sepatu di radius beberapa kilometer dari rumah kita.
Kita bisa mulai dari panti-panti asuhan yang masih belum terjamah bantuan, dan bener-bener menjalankan operasional mereka membantu anak-anak kurang beruntung ini dengan biaya swadaya  dari masyarakat sekitar.
Saya sempat ngobrol dengan mbak Irma rahmat yang memang bergerak dibidang sosial. Jumlah panti Asuhan di jakarta ini ada skitar 8000 panti… itupun baru yang terdaftar, yang tidak terdaftar masih banyak lagi.
Nahhh, ini bisa jadi sasaran kita untuk membuka jalur buat lebih banyak orang yang mengenal panti-panti asuhan ini dan mulai membantu mereka.
Naaahhh, giniiii…
Daripada sepatu-sepatu anak kita numpuk begitu aja dirumah dan gak jadi berkat… Gimana kalo kita kumpulin sama-sama dan kita sumbangin ke panti-panti asuhan yang jumlahnya ribuan dan tersebar di seluruh pelosok Indonesia…
Are you with me????
Kebayang nih aku… Kalo semua orang sepakat untuk menyumbangkan sepatunya untuk anak-anak lain yang kurang beruntung… MARI HITUNG… ada berapa banyak senyum anak-anak yang mengembang karena gerakan simple kita…
Sharing our child’s Old shoes… might be nothing for us… but the feeling inside… is PRICELESS!!!
Besides… Kita bisa mengajarkan anak kita pendidikan berbagi dan peduli pada sesama dengan menceritakan kenapa kita mendonasikan sepatunya untuk anak-anak yang lain.
Anak-anak belajar… bukan dari apa yang kita suruh mereka lakukan… melainkan dari apa yang kita tunjukkan pada mereka
Because they are mirroring us, what they do… is reflecting what we did, not what we told them to do.
Kita pasti pengen kan, punya anak yang berbudi pekerti yang luar biasa, dan punya hati yang peka dan peduli pada sesama, karena dengan begitu, kelak juga mereka akan tumbuh menjadi pemimpin yang luar biasa, punya empati yang luar biasa, dan terutama, punya rasa kasih yang juga luar biasa pada sesama…
Nah, klo sama orang lain aja dia punya belas kasih, apalagi sama Orangtuanya… Insya Allah mereka akan tumbuh menjadi anak yang berbakti dan sayang pada orang tuanya… Setiap orang tua pasti akan bangga banget punya anak-anak seperti ini.
Saya mungkin tidak cukup pandai untuk menggugah hati temen-temen… tapi video ini barangkali bisa becerita banyak hal… Tonton deh temen-temen… kamu akan merasa… ahhh, sudahlah, nonton aja… maka kamu akan tau apa yang pengen saya ungkapin… :)

Film ini berkisah tentang sepasang kakak-beradik dari keluarga tak mampu. Sang ayah bekerja sebagai tukang kebun keliling. Satu ketika sang adik kehilangan sepatunya, padahal itu satu-satunya sepatu yang dia punya, dan mereka tidak sanggup membeli yang baru. Setiap hari, keduanya harus bersusah payah pulang dari sekolah sesegera mungkin supaya bisa bergantian sepatu, without their parents notice.
What do you feel after watching this  video?
Ah, gak usah panjang-panjang, krn apa yang kalian rasain, itu juga yang aku rasain ketika menonton film ini.
Sooooo…
Mulai malam ini… yuk, kita mulai bongkar-bongkar lemari kita… Pilih mana sepatu anak yang kira-kira udah kekecilan, atau udah bosen dipake… kita sumbangin buat anak-anak yang kurang beruntung ini..
CARANYA???
Nahhh, itu dia… :p
Saya butuh bantuan temen-temen yang mau menjadi DROP POINT untuk menyumbangkan sepatu layak pakai mereka… Perkara nantinya siapa yang distribusiin dan gimana mekanismenya, gak usah dipikirin dulu…
Ini project KASIH nya Tuhan… Klo dia udah turun tangan dan nyuruh kita semua untuk berbagi… dia yang akan bukain jalannya untuk melancarkan project kasih ini…
AHA! Tiba-tiba kepikiran… let’s name this movement: “#LittleStep”
Sebuah langkah kecil sederhana yang saya yakin sekali efeknya akan seperti snow balls… Seperti “Pay Forward”
#LittleStep… Sebuah langkah kecil yang niscaya kan mendatangkan ribuan senyum dari anak-anak yang kurang beruntung…
Yuk, gandengan tangan sama aku yukkkk…
Kita akan BUTUH:
  1. Siapa aja yang mau jadi volunteer untuk Drop Point. Bisa pribadi, bisa perantara.
  2. Perusahaan/Lembaga/Produsen yang punya misi yang sama untuk membantu mensukseskan project #LittleStep ini.
  3. List panti asuhan yang masih sangat jarang didengar dan mungkin belum pernah dapat bantuan, kita akan menjadi langkah awal untuk membuka peluang bagi mereka dikenal banyak orang, supaya makin banyak yang bantu. Karena pada dasarnya, semua orang adalah makhluk sosial. Kita semua rindu untuk berbuat baik, tapi gak tau caranya mulai dari mana, dan wadahnya apa..

So, starting from tonight… Silahkan baca posting ini sekali lagi, dan kasih tahu saya, siapa yang hatinya terpanggil untuk tempatnya dijadikan drop point… Itu dulu deh.
Yang bersedia tempatnya jadi drop point,… silahkan email ke:
popypurwoko@gmail.com  cc  to  sillystupidlife@gmail.com

Lets share love to others… that’s the most beautiful way to celebrate life.
Be So Blessed!  #LittleStep

Hugs,
Valencia MR (@JustSilly)



No comments:

Post a Comment